Literatur Perang Pertahanan Suci ~ Baregos Team
Review www.bareg0s.blogspot.com on alexa.com

Saturday, 24 November 2012

Home » » Literatur Perang Pertahanan Suci

Literatur Perang Pertahanan Suci

Perang senantiasa terjadi dalam kehidupan manusia di muka bumi, baik itu dalam bentuk perang tak kenal lelah antara manusia dan alam atau perang antar sesama manusia. Pakar ilmu sosiologi perang dari Perancis, Gaston Bouthoul menilai perang sebagai sebuah fenomena yang memiliki sasaran dan sepenuhnya teratur dan independen. Dia percaya bahwa setiap kali mempelajari perang, manusia akan jauh dari penulisan peristiwa dan mulai bergulat dengan sastra.
 .
Tidak diragukan lagi bahwa sastra sejak dulu memainkan peran fundamental dalam ranah perang dan perang telah menjadi sebuah tema mendasar bagi para penulis cerita dunia. Ada banyak cerita yang ditulis dan perang jika tidak menjadi seluruh tema kisah, setidaknya akan mencakup sebagian besar isi cerita. Akan tetapi, semua penulis cerita perang tidak dituntut untuk melihat dari dekat peristiwa-peristiwa di medan tempur. Penulisan tentang perang akan menyediakan ufuk yang luas bagi para penulis cerita seperti melalui rekaman profesional peristiwa, kepahlawanan, heroisme, pertempuran, kekalahan, dan kemenangan.
 .
Dengan sedikit mengkaji jalur penulisan cerita dalam dua abad terakhir dunia, maka akan tampak jelas bahwa kebanyakan roman dan cerita pendek ditulis dengan memanfaatkan peristiwa-peristiwa perang dan pertikaian suku. Ernest Hemingway, Leo Tolstoy, dan Margaret Mitchell termasuk penulis besar yang telah memproduksi karya-karya populer seputar peristiwa-peristiwa perang dan sepertinya telah melestarikan peristiwa itu dalam pikiran para pembacanya.
 .
Dalam literatur cerita modern Iran, karya-karya yang terinspirasi dari perang yang dipaksakan oleh rezim Saddam Hussein telah diangkat dalam cerita, di mana jarak antara para penulisnya dan medan perang tidak terlalu jauh. Kebanyakan mereka menyaksikan peristiwa perang dan bahkan hadir di tengah-tengah perang. Puluhan cerita panjang dan roman serta ratusan cerita pendek merupakan hasil kerja keras para penulis Iran tentang agresi pasukan Irak di bawah pimpinan Saddam atau Perang Pertahanan Suci (Perang Irak-Iran).
 .
Selain cerita, penulisan kenangan masa perang juga mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penulisan peristiwa perang di medan tempur, kota, kamp militer, dan tempat-tempat penawanan, merupakan karya-karya terpenting yang diabadikan dalam sastra pertahanan suci. Beberapa karya itu ditulis dengan teliti dalam mendeskripsikan rincian peristiwa dan menjadikan buku-buku itu sebagai referensi.
 .
Berbicara tentang sastra pertahanan suci jelas membutuhkan banyak waktu dan kesempatan. Akan tetapi, tema kita hari ini adalah gelombang penerjemahan karya-karya tersebut yang meningkat tajam dalam beberapa waktu dan buku-buku bagus dalam bidang itu telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan dikirim ke negara-negara lain. Dalam sebuah langkah inovatif, Perpustakaan Perang Pertahanan Suci telah membuka 90 kantor perwakilan Iran di luar negeri.
 .
Perpustakaan-perpustakaan itu dilengkapi dengan karya-karya pertahanan suci di berbagai bidang sastra dan kemudian memberikan peluang untuk penerjemahan karya-karya tersebut ke dalam bahasa Inggris, Rusia, Turki, Urdu, dan Spanyol. Karya-karya itu meliputi riset, cerita, memoar, syair, cerita untuk anak-anak dan remaja, dan ensiklopedia Perang Pertahanan Suci.
 .
Di antara roman-roman perang Iran yang telah selesai diterjemahkan adalah buku Fal-e Khun karya Davud Ghaffarzadegan. Buku itu telah diterjemahkan ke bahasa Inggris dengan judul “Fortune Told in Blood” untuk memperkenalkan sastra Iran kepada mereka yang tidak mengerti bahasa Persia. Novel ini mengisahkan tentang dua individu dari kelas yang berbeda, seorang wajib militer dari keluarga pekerja Irak dan seorang perwira berpendidikan. Namun, mereka juga memiliki banyak kesamaan. Mereka menatap masa depan dengan ketidakpastian dan hubungan dekat mereka terjalin di sebuah puncak bukit, di mana mereka ditugaskan sebagai pengintai untuk gerakan pasukan musuh.
 .
Di sana, mereka mulai mengenal satu sama lain serta diri mereka sendiri. Mereka belajar tentang kesetiaan kepada negara mereka dan pemerintah, tetapi juga yang lebih penting, tentang kesetiaan satu sama lain sebagai manusia. Mereka telah dilemparkan ke dalam situasi yang luar biasa, di mana keberanian mereka diuji, tetapi mereka juga menyadari arti kehidupan, baik itu berhubungan dengan individu mereka sendiri dan keberadaan manusia secara kolektif. Fortune Told in Blood adalah kisah kematian dan kehancuran, tetapi sebagai karakter yang menghadapi kematian, kami juga menemukan konfrontasi dengan kehidupan dan pemahaman tentang nilai-nilainya.
 .
Salah satu karya fenomenal dan ramai diperbincangkan hingga sekarang dalam sastra Perang Pertahanan Suci adalah sebuah novel perang berjudul “Da”. Buku narasi perang ini memenangkan hadiah utama festival penghargaan sastra Jalal Al-e Ahmad. “Da” berisi tentang kenangan Sayyidah Zahra Hosseini dari waktu ke waktu ketika tentara Irak ditangkap di kota Khorramshahr pada awal-awal tahun perang. Ini adalah kisah nyata tentang hidup seorang remaja yang mengalami masa-masa awal perang di Khorramshahr. “Da” diterbitkan pada tahun 2008 dan segera setelah itu menjadi best seller di Iran.
 .
Penerjemah novel itu, Paul Sprachman mengatakan, buku-buku seperti “Bearing 270 Degrees” dan “Chess with the Resurrection Machine” telah menjadi referensi untuk studi tentang Timur Tengah dan sastra kontemporer Iran di New Jersey University di Amerika Serikat. Ditambahkannya, “Saya pikir buku itu akan menanamkan tren budaya baru di kalangan mahasiswa karena mereka membacanya.”
 .
Sprachman lebih lanjut membandingkan literatur Perang Dunia dan Perang Pertahanan Suci dengan mengatakan bahwa kata-kata seperti Janbaz (cacat dalam perang), pengorbanan dan aspek spiritual perang berulang kali digunakan dalam buku-buku seperti “Da” yang tidak dapat dijelaskan melalui sastra Perang Dunia. Menurutnya, hal itu membuat terjemahan karya tersebut menjadi sulit bagi penerjemah.
 .
Meski demikian, Sprachman telah menyelesaikan penerjemahan novel “Da”. Dia akan melakukan perjalanan selama sepuluh hari ke Iran untuk mempresentasikan hasil terjemahannya. Sprachman sebelumnya melakukan perjalanan ke Iran untuk mengunjungi narator novel “Da”. Sprachman menguasai bahasa Persia, Arab, Jerman, Hindu-Urdu, Perancis, dan Latin. Ia juga akrab dengan bahasa Cina, Rusia, dan Ibrani.
 .
Kebanyakan buku-buku Perang Pertahanan Suci telah diterjemahkan ke bahasa Arab dan Inggris. Namun, bukan berarti tidak diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain. Sejak enam tahun lalu, biografi para panglima perang seperti Syahid Mostafa Chamran dan Abbas Babai telah diterjemahkan ke bahasa Urdu di Pakistan. Tujuan penerjemahan buku-buku ini adalah untuk lebih mengenalkan figur-figur tersebut bagi mereka yang berbahasa Urdu dan menyebarluaskan budaya pengorbanan dan kesyahidan di luar batas teritorial Iran. Di antara karya yang banyak menyita perhatian para penerjemah adalah buku-buku tentang kenangan perang.
Share this games :

0 comments:

Post a Comment

good readers always leave a comment